Sunday, February 28, 2021

Ga Mungkin Bertiga Kan?

Dirayu daun kelapa liar

Dia yang berteduh, mengejar matahari

Lelah tak terkejar

Diselimuti sedih sendiri


Sebelum malam jatuh

Langit tersenyum terik

Semuanya terasa utuh

Sama sekali tidak perlu menangis kan, cantik?


Minumanmu lebih pahit dari kisahmu

Lihat orang - orang itu meramu

Resep kebahagiaan yang lekas laku

Hidup yuk sama aku


Berdua

Berdua

Thursday, November 12, 2020

The Pen that Writes on Screen.

I am the architect

I build a house for us

From imagination

An idea that constructed us to be together


I am the engineer 

That designed this space to be sophisticated

Calculating every hopes to form a stairway to reality

Adding safety factor so we will not be hurt


The inspector that guaranteed our happiness

To be intact and long lasting

Evaluating any aspects that would harm us in the future

And mitigating it as our prayers falls


Procuring it seems so hard

But what is hard against a good teamwork?


Yet,

It is all in my head

Just in my head

And only in my head

Sunday, October 25, 2020

Orang - Orang Ketiga

Atas nama racun kami datang

Nikmat


Untuk setiap cinta yang berujung bosan

Karena jarak yang mudah membuat renggang

Akibat kebutuhan yang susah dipenuhi

Dan kode - kode yang sulit dipahami


Kami adalah racun di benak terikat

Terkadang buruk, seringnya lebih memikat

Kamilah hiburan yang kalian nanti

Yang selalu dicari atau baiknya dihindari


Persimpangan penuh godaan

Antara iya dan tidak

Di tengah boleh atau jangan

Ayolah pilih dengan bijak


Gosipnya, tubuh yang beracun, mampu disembuhkan dengan racun yang lain lo

Thursday, September 10, 2020

Lihat Apa yang Kantuk Lakukan Padaku!

Badai telah berlalu

Tapi kita tak diizinkan beristirahat

Sekarang pukul sepuluh malam

Hari masih panjang


Susah sekali perasaanku setiap hari

Ada dan ketiadaanmu seperti nafas yang panjang

Kamu hilang di setiap hembusan

Tidak ada, tidak ada kita 


Aku lelah sendirian

Aku lelah dan kaya namun enggan berbagi jika bukan kamu

Ketidakrelaanku memupuk amarah

Dingin lalu meleleh mengotori tubuhku


Dari yang merindukan kamu, wanita yang menatapku sebagai agenda waktu luang

Thursday, June 18, 2020

Kawanan Awan


Jika langit mengumpulkan dayanya
Awan menabuhkan gunturnya
Maka tangkaplah petir itu!
Dan hantamkan berkali lipat lebih keras ke bumi
Hingga gemanya beri tahu mereka
Kau telah berkawan badai

Saya hidup di jaman penuh ragu
Perlahan-lahan menjadi anjing
Di mataku semua abu-abu
Kehidupan yang asing

Kau tak diizinkan takut pada kematian
Takutlah akan hidup!
Hidup yang penuh keraguan
Menyiakan umur yang makin redup

Hidup dengan wanita itu menyenangkan
Tapi pilihlah hanya satu
Karena cinta membunuh lebih cepat dari bisa
Akankah kau tetap hidup sia - sia?

Kau yang berkawan badai
Buatlah kesalahan dan kegagalan
Agar kau mengenal kebenaran
Dan damai di atas teratai

Aku di atas makammu, melanjutkan puisimu.

Tuesday, May 5, 2020

Mau kemana?

Berdiri dan merobek kalender
Waktu sudah lama tidak menyapa
Kereta sudah menunggu dan kau masih ragu untuk duduk atau membakar tiketmu
Rokok di sela jarimu sudah menumpuk abu

Menyusuri gang dengan aroma biskuit dan susu yang manis
Tapi tidak semanis ingatan-ingatan saat bersamamu
Gombal

Di belakang ramai
Di belakang menyenangkan
Tapi lehermu kaku
Kakimu kaku
Menengok saja tak mampu
Langkahmu makin menjauhi keramaian
Hatimu marah merindukan yang menyenangkan
Tapi, kalender yang sudah dibakar
Tidak bisa dikembalikan

Friday, September 21, 2018

Indahnya siapa

Ketika malam tak lagi bersandar pada pundaknya
Engkau adalah hari baru di mata
Dingin dan hangat berpadu di tangan kita berjumpa

Ayumu bukan alasan hati mencinta
Namun jiwamu bak tarikku ke sana
dalam pelukanmu mesra

Apakah aku telah menemu cinta?

Kau adalah cermin harum mentari
Padamu kulihat jiwaku
lalu kehilangan diri

Apa benar aku telah temukan?

Kekasih
Bumi tempat kebenaran bertualang
Langit tempatnya berpulang

Hati takkan takut memilih
Telah lama kutersesat di padang gersang
Dan pada pelukmu itu
ku ingin rehatkan tulang