Dan hitam matamu menatap tembus sukmaku
Ada apa kau memandang?
Adakah kau lihat pujaan hati yang tlah lama kau nanti
Ataukah, ketidaknyamanan bertunas dalam hati?
Lalu kutatap balas dalam matamu
Dingin atau hangatkah yang kau rasa, aku tak tahu
Sedikit tenang dan berdetak hati ini
Namun satu kutahu pasti, kau tak datang tuk menyakiti
Sejenak jari lentikmu melayang melaju ke arahku
Meraih dan membenarkan letak kerah kemejaku
Betapa sejuta dewi menari berkati laku manismu
Mereka, para dewa tersipu iri padaku
Kasih
Masihkah kau akan seindah ini?
Saat aku jatuh pada waktu dan dilucuti materi
Kasih
Akankah kau temani aku susuri waktu?
Hingga nanti sang bumi, perlahan menelanku