Friday, February 3, 2017

Wisanggeni

Senja kau mulai bercerita
sebuah kisah yang pekat
Rahasia yang kau jaga
harus tumpah meski digenggam erat

Dalam mataku kulihat
api yang bergejolak
sekalipun redup nyalanya
Apa yang membakarmu?

Geni, sadarlah!
Air matamu memadamkanmu
teracuni oleh cinta
yang memutihkan mata

Apa yang membakarmu?
Kita bertemu di atas api
Saling mencurahkan racun masing - masing
Nyalamu ledakan seribu mentari,
harusnya.

Lebih baik kau hilang
sebelum perang dimulai
Ikatan kayu ini tak pantas dapat apimu
nyalalah di hati yang lain

Ikhlaskan,
sebagaimana Wisanggeni merelakan nasibnya.