Sepasang mata - mata indah, mata - mata nan indah, mata - mata sungguh indah
Kemudian pada hentak ketiga berkedip sebelah matanya, dia oh sungguh tiada dua
Betapa rupanya, nan jelita bak bulan kuning - kemuning di langit gelap gemerlap bintang
Lalu tetes airmata suci - menyucikan, sucikan dosa - dosa yang dia punya meski perlahan sakit tak apa
Cerlang - cemerlang tiap tetesnya sertakan rindu - merindu, rindukan dia disampingku kini sedih memutih sepi
Barararara suara tawa dengan air gula dalam mulut, ciptakan sendawa agung sang raja - raja, merajai hening keringnya alam
Sesajak dua sajak pinta kita tulis bersama dalam cita, cinta, dan cipta berdua bersatu pena melebur menjadi tetes - tetes, menetes
tinta - tinta pembuat noda terindah
Sungguh indah dia, aku, kita dalam balutan coklat putih berhias emas - emas, tanpa cemas yang membuat kita lemas
Karena kami di sini ini yang menulis puisi - puisi puitis, lirih nikmati pedih
No comments:
Post a Comment