Friday, January 1, 2016

Resolusi Basi.

Tidak perlu sopan santun
Tidak butuh 
Untuk siapa anda hidup? Atau apa.

Pertanyaan yang tidak mungkin hanya satu atau dua kepala renungkan, tapi banyak.
Namun sering terbungkam
Terlalu sibuk hidup memenuhi target orang lain
Sampai lupa
Benarkah seperti itu caramu hidup? 

Hidup ini bukan cek kosong kawan!

Kalau anda berani bayar menggunakan cek, anda harus punya uangnya dulu
Kalau anda berani membahagiakan orang lain, anda harus bahagia dulu.

Saya selalu berkiblat kepada Tuhan
Kepada janji - janjiNya, kepada sabdaNya
Tetapi kadang terasa kurang, hingga akhirnya sadar saya kurang beriman
Sekali itu pernah cukup, imanku tak kuat mendorongku hidup.
Alasan.

Ini yang membuat saya semakin jarang menulis
Alasan
Sumpah demi Tuhan, bukan demi setan!
Semua tahu jawabnya.
Tetapi semua beralasan
Alasan lah yang menjangkarkanmu ke dunia
Alasan
Alasan
Alasan
Yang beralasan kalau bukan pengecut ya pemalas.
Yang malas pun beralasan, karena ternyata dia pengecut.

Penulis pun
Penuh alasan
Maka saya
Yang pemberani
Berani mendeklarasikan 
Bahwa saya adalah pengecut!
Yang tidak berani hidup.
Dan rindu kematian.
Saya punya beribu alasan untuk tidak beriman.
Dan ketika saya tak punya alasan, jasad ini tak mampu bergerak mendekatiNya.
Karena TAKUT.

Dasar Pengecut.

Resolusi itu tidak ada gunanya
Kalau anda masih punya berjuta alasan untuk tidak bergerak

Saya lebih menghargai mereka yang terang - terangan bilang "Resolusi saya tahun ini adalah untuk mabok tiap malam, maksiat tiap ingat, dan jahat tiap sempat."

Lebih macan.

Daripada yang beresolusi apik tapi munafik.

Hidupmu, untuk mati.
Dan jasadmu, dikubur rapi.
Tapi warisanmu, ditimbang sang Mahajeli.

Selamat hidup setahun lagi, aku siap, dua ribu enambelas.

Sungguh munafik.
Dasar pengecut.



No comments:

Post a Comment