Sebenarnya aku ingin meperbudak matahari
Memiliki setiap centi dari malam, hingga menikmati kopi
bertahtakan bulan
Kemudian kubendung aliran waktu
Lalu menggila di bawah langit hitam bersamamu
Sayang, mari kita lupakan khayalan
Aku bukanlah sang waktu yang miliki semua detiknya dunia
Aku sang penyair, yang karena puisinya
Bisa merobek celah dalam sungai berdetik kencang olehnya
pena
Untuk mencuri sekejap denganmu
Melepas rindu, melontar senyum
Sekedar menggandeng mesra putri seperti biasa
Pada secuil jeda yang kucuri dari waktu
Bukan untuk nafsu
Hanya sesederhana rindu
Karena aku, ingin kamu, ingin sekali
No comments:
Post a Comment